Secara teknis,
kelainan tulang belakang bernama lordosis
terjadi jika punggung bawah mengalami lengkungan berlebihan ke depan. Lordosis, menurut Dr. Wong Chung Chek, bisa berdampak serius terhadap leher serta
punggung bawah Anda jika dibiarkan. Sebelum terjadi lordosis, kenali terlebih dahulu penyebab utamanya sebagaimana
berikut.
Adanya Pergeseran
Tulang Belakang
Pergeseran tulang
belakang ini bisa timbul akibat terjadinya penonjolan terhadap inti diskus.
Pada inti diskus, teksturnya cenderung lebih lembut dibandingkan sisi luarnya.
Pada waktu anak-anak, bagian ini memiliki cairan yang cukup banyak. Namun
seiring pertumbuhan usia hingga menua, produksi cairan tersebut mengalami
penurunan.
Pada orang dewasa,
sekitar usia 21-59 tahun, kemungkinan terjadi pergeseran tulang belakang ada
56%. Untuk 20%-nya akan timbul gejala seperti kram, kesemutan, serta nyeri
punggung dan kaki. Sedangkan sisanya tidak mengalami gejala sama sekali.
Osteoporosis
Kondisi seseorang yang
alami osteoporosis acapkali didapati penurunan terhadap kualitas kepadatan
tulang. Jika Anda mengalami hal ini, tulang bisa jadi mudah keropos dan
akhirnya retak-retak. Di Indonesia sendiri terdapat 90% penderita osteoporosis
untuk wanita yang berusia antara 70-80 tahun. Data itu diambil pada tahun 2018.
Diskitis
Gejala diskitis muncul akibat infeksi yang
terjadi pada cakram antar vertebra atau yang juga dikenal dengan cakram spons. Acapkali terjadi pada kalangan
yang berusia dewasa. Dr Wong Chung Chek
juga menyebutkan, bahwa kemungkinan gejala ini juga muncul pada anak-anak
berusia antara 2-7 tahun.
Namun untuk lansia, diskitis jarang sekali terjadi. Hal itu
dikarenakan cakram kaum lansia yang mengecil, kurang begitu kenyal, dan tidak
mengalami peradangan ketika usianya bertambah tua lagi. Anak-anak yang
mengalami diskitis akan kesulitan
saat menekuk tulang belakang. Bahkan bisa terasa sakit dan diiringi sakit
kepala serta demam ringan.
Distrofi Otot
Sebagai dokter spesialis tulang belakang, Dokter
Wong Chung juga mencermati penyebab lordosis
akibat distrofi pada otot. Kelainan ini muncul akibat hilangnya berat otot dan
mampu menghilangkan kekuatan yang cukup serius. Seseorang yang mengalami
distrofi otot akan sulit berjalan, mengangkat kaki depan, serta mudah jatuh.
Jika distrofi otot
terjadi pada anak-anak, di usia 12 tahun, kebanyakan dari mereka diharuskan
berjalan dengan kursi roda. Soalnya
kalau beraktivitas terlalu serius bisa menyebabkan gangguan pada jantung dan
bisa mengancam kehidupannya.
Achondroplasia
Lordosis juga bisa disebabkan oleh faktor gangguan tumbuhnya tulang dan ditandai
dengan tubuh yang kerdil. Setiap penderita kelainan tulang belakang ini seringkali
memiliki ukuran lengan dan tungkai yang pendek. Namun hal itu tidak
mempengaruhi tingkat intelegensia mereka sama sekali. Penyebab utamanya karena mutasi
turunan dari orang tua (gen).
Bisa dilihat, bahwa kelainan
tulang belakang lordosis itu
merupakan penumpukan atas kelainan-kelainan lainnya. Setiap dokter spesialis tulang belakang
sepakat, bahwa lordosis merupakan
penyakit serius dan harus segera ditangani. Jika Anda memerlukan konsultasi
terkait operasi dan lain-lain, silakan hubungi Dokter Wong Chung.
No comments:
Post a Comment